Jumat, 29 Januari 2016

Perayaan Shinnenkai, Persahabatan RI-Jepang Makin Erat

Ketua JAPINDA Bapak Yasuo Fukuda juga menyampaikan apresiasinya atas kedekatan hubungan kedua negara.

Untuk semakin mempererat tali persahabatan antara Indonesia dan Jepang, dan selaras dengan budaya setempat di mana momentum tahun baru lazim digunakan sebagai kesempatan memperkuat silaturahmi dengan mitra kerja melalui perayaan tahun baru “Shinnenkai”, Dubes RI untuk Jepang Yusron Ihza Mahendra telah menyelenggarakan acara Shinnenkai di Wisma Duta bagi para anggota Asosiasi Persahabatan Indonesia – Jepang (JAPINDA).

Acara Shinnenkai dihadiri oleh Ketua JAPINDA yang juga adalah mantan Perdana Menteri Jepang, Bapak Yasuo Fukuda, serta lebih dari 125 orang anggota JAPINDA yang kebanyakan adalah pimpinan berbagai perusahaan terkemuka Jepang. Turut hadir pula perwakilan dari Kementerian Luar Negeri Jepang serta Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang, serta beberapa orang perwakilan juru rawat Indonesia yang tengah bertugas di Jepang.

“Tahun 2015 yang baru lalu merupakan tahun yang bersejarah dan bahkan historis bagi hubungan kedua negara,” demikian ditegaskan Dubes Yusron dalam Bahasa Jepang yang fasih pada kesempatan mengawali acara tersebut. Terdapat berbagai pencapaian penting pada tahun 2015, antara lain kunjungan resmi Presiden Joko Widodo ke Jepang, kunjungan kerja Perdana Menteri Shinzo Abe ke Indonesia, pemberlakuan bebas visa bagi turis Jepang untuk berkunjung ke Indonesia (setelah sebelumnya Jepang membebaskan visa bagi turis Indonesia), pengiriman berbagai misi ekonomi Jepang ke Indonesia termasuk program pengiriman 1,200 turis dan pengusaha Jepang ke Jakarta, serta penganugerahan tanda kehormatan Republik Indonesia “Bintang Jasa Utama” kepada 2 tokoh terkemuka Jepang yaitu Bapak Shoichiro Toyoda dari Toyota Motor Corp., dan Bapak Toshihiro Nikai, Ketua Liga Parlemen Indonesia – Jepang.

“Berbagai pencapaian ini sudah pada tempatnya mengingat kedua negara memiliki status sebagai mitra strategis,” demikian ditandaskan Dubes Yusron. “Tentunya, saya yakin bahwa di tahun 2016 ini, hubungan kerjasama kedua negara akan dapat semakin diperkuat lagi, dan saya mengajak JAPINDA untuk bersama-sama memperjuangkan hal tersebut”.

Ketua JAPINDA Bapak Yasuo Fukuda juga menyampaikan apresiasinya atas kedekatan hubungan kedua negara. “Kerjasama Indonesia dengan Jepang membawa manfaat nyata bagi rakyat kedua negara,” demikian diutarakan Bapak Fukuda. Beliau mencontohkan keberadaan juru rawat Indonesia di Jepang yang telah membantu Jepang menghadapi tantangan penuaan populasi. “Karenanya, keberadaan beberapa orang perwakilan juru rawat Indonesia di Jepang pada acara kita hari ini merupakan simbol dari hubungan kedua negara yang sangat erat, tidak saja pada tataran Pemerintah dan dunia usaha, melainkan juga pada tataran masyarakat luas,” demikian diutarakan Bapak Fukuda.

Pada kesempatan tersebut, salah seorang wakil perawat Indonesia yaitu Sdr. Dian juga telah menyampaikan sambutan singkat dalam Bahasa Jepang. Sdr Dian menyampaikan komitmen para juru rawat Indonesia untuk menunaikan tugas sebaik mungkin yang diharapkan dapat turut memperkuat rasa persahabatan kedua negara.

Acara Shinnenkai diisi pula dengan pertunjukan budaya Indonesia yaitu seni karawitan gamelan yang dibawakan oleh masyarakat Jepang pencinta budaya Indonesia, sembari menyuguhkan berbagai hidangan tradisional khas Nusantara.

source: liputan 6

Sambut Valentine, Jepang Luncurkan Ramen Cokelat

Sambut Valentine Jepang Luncurkan Ramen Cokelat

Menjelang Hari Valentine, Jepang selalu hadir dengan begitu banyak cara yang tak terduga untuk menyajikan pilihan cokelat terbaik untuk Anda. 

Setelah hadir dengan ide-ide inovatif seperti kentang goreng dan mie instan yakisoba yang keduanya dilengkapi dengan saus cokelat. Kini sebuah kedai ramen di Tokyo pun meluncurkan varian menu baru yang merupakan semangkuk mi ramen dengan tambahan cokelat.

Kedai ramen bernama Mensho memiliki tujuh cabang di Jepang, namun, hanya satu cabang yang berlokasi di dekat stasiun kereta bawah tanah atau yang disebut Mensho Tokyo lah yang menyajikan ramen cokelat. 

Inovasi ini sudah tentu membuat masyarakat Jepang penasaran dan bertanya-tanya apakah kombinasi ini benar-benar ide yang baik.

Dilansir Rocketnews, ramen cokelat yang dijual dengan harga 880 yen (USD 7,30) ini bukanlah semata-mata mi ramen yang terbuat dari cokelat, namun ini adalah semangkuk mi ramen yang lengkap dengan potongan daging, daun bawang, dan kuah kaldu dari kedelai hitam yang disajikan dengan potongan cokelat di pinggirnya.

Dalam menyantap ramen ini Anda dapat menggunakan dua cara. Yang pertama, Anda bisa megambil mi dan cokelat dengan sumpit secara bersamaan, atau Anda bisa mengaduk cokelatnya hingga meleleh dan tercampur rata bersama kaldu. 

Selain rasa gurih khas bawang putih, ramen ini ternyata memang semakin lezat karena ada sedikit rasa manis dari cokelat yang telah berpadu dengan kuah kaldu. Ramen cokelat ini juga memberikan aftertaste yang lezat dan tajam. Benar-benar menggugah selera. Mensho Tokyo akan menjual ramen cokelat mulai dari tanggal 1 hingga 14 Februari 2016.

source: SindoNews

Kamis, 28 Januari 2016

Di Pulau Jepang Ini Pertama Kali Salju Turun Dalam 115 Tahun Terakhir

Di Pulau Jepang Ini Pertama Kali Salju Turun Dalam 115 Tahun Terakhir
Udara Jepang saat ini sangat dingin. Pertama kali dalam 25 tahun terakhir Tokyo mencapai minus dua derajat Celcius saat ini.
Lebih menarik lagi di Yuwandake ketinggian 694 meter dari permukaan laut, di pulau Amami Oshima, perfektur Kagoshima, untuk pertama kali dalam 115 tahun terakhir turun salju.
"Aduh senang sekali saya turun salju di sini," papar seorang penduduk Amami Oshima, Ishikawa, kepada Tribunnews.com Selasa ini (26/1/2016).
Pertama kali dalam 115 tahun terakhir, salju sangat lebat turun di Kagoshima kali ini.
Salju lebat juga turun di daerah tetangganya di daerah Kyushu seperti Nagasaki.
Bahkan patung terkenal di Kagoshima, Saigo Takamori pada bagian wajah dan dada diliputi banyak salju sehingga membuat patung agak tertutup salju saat ini.
Pelayanan umum seperti bus dan lalu lintas banyak yang terganggu.
Kecelakaan dan luka-luka masuk rumah sakit akibat kendaraan yang slip dan lainnya, sedikitnya 2 orang harus dirawat di rumah sakit.
Pada bulan Februari 1901 memang salju turun lebat di sana.
Tetapi setelah 115 tahun tidak pernah ada salju apalagi saljulebat.
Baru sekarang ini datang salju lebat sehingga menghambat banyak fasilitas umum pula termasuk bandara akhirnya ditutup tidak melayani penerbangan baik pendaratan maupun lepas landas demi keamanan.
source: Tribunnews

Mengagumkan, Dulu Antena Hidetsus Yagi Digunakan ‘Musuh’ Jepang



Ini dia profil singkat dan biografi Hidetsus Yagi, orang yang menemukan perangkat antena yang sangat berguna sebelum era digital. Berkat antena Yagi, orang tua dulu banyak terbantu dalam menambah kekuatan penerimaan sinyal pemancar tv. Termasuk juga dalam melempar sinyal dari pemancar.
Sehingga layar kaca tv tampak lebih bersih dan asik untuk ditonton. Nah berikut kami sedikit ulas tentang siapa Hidetsus Yagi yang ada di Google Doodle hari ini, Kamis, 28 Januari 2016. Google memberikan penghargaan kepadanya
Kalau dilihat dari gambar dan animasi Doodle hari ini yang ditampilkan pada Hidetsus Yagi dengan membuat gambar antena di halaman pertamanya. Hari ini tepat pada ulang tahun ke-130 Hidetsugu Yagi. Jika mendengar namanya pasti kita sudah tahu bahwa dia berasal dari Jepang.
Benar, Hidetsus Yagi adalah seorang profesor di Departemen Teknik di Universitas Tohoku, Jepang. Ia giat dalam penelitiantentang gelombang ultrashort. Penemuan pentingnya bahwa gelombang listrik dapat sangat diterima di bawah kondisi tertentu. Bersama Shintaro Uda dari Yagi Laboratorium, ia berhasil membuat antena untuk gelombang ultrashort.
Pada awal penemuannya tak begitu mendapat respon di negaranya. Namun, negara asing mengembangkan hasil penemuan Hidetsus Yagi. Tengok berbagai radar yang dikembangkan menggunakan antena Yagi di Amerika Serikat dan Eropa. Sebuah kisah mengagumkan juga ketika tentara Jepang menduduki Singapura 1942.
Ternyata tentara Jepang menyita perangakat radar dengan teknologi pengembangan antena “Yagi”. Ini menandakan antena Yagi digunakan pihak musuh Jepang kala itu. Bahkan setelah perang, antena yagi merambah ke rumah penduduk semua negara di dunia. Di era digital ini, antena yagi masih juga banyak dgunakan di kota yang menerima siaran tv UHF. Meski sebenarnya siaran digital dan munculnya tv digital membuat antena yagi makin terpuruk.
source: berita bulukumba

Belanja Konsumen Rakyat Jepang Melemah

Penjualan ritel Jepang turun tak terduga pada bulan Desember, menunjukkan kelemahan dalam belanja konsumen saat bank sentral akan memulai pertemuan dua hari mulai Kamis ini (28/01) untuk memutuskan apakah akan meningkatkan stimulus moneter.
Penurunan ini menambah kekhawatiran bahwa kenaikan harga di Jepang akan tetap tidak cukup untuk memacu pertumbuhan ekonomi, dengan data yang dikeluarkan Jumat yang diperkirakan akan menunjukkan inflasi hampir di atas nol. Gejolak di pasar keuangan global dan kekuatan baru yen menambah tekanan pada Bank of Japan untuk mempertimbangkan penyesuaian kebijakan untuk memacu kenaikan harga.
Penjualan ritel turun 0,2 persen dari bulan sebelumnya, lebih baik dari kemerosotan 2,5 persen pada November, namun masih masih di bawah perkiraan untuk peningkatan 1 persen. Dari tahun sebelumnya, penjualan turun 1,1 persen pada Desember.
Cuaca ringan pada bulan Desember menekan penjualan pakaian musim dingin, bahan bakar dan produk musiman lainnya, menurut Azusa Kato, ekonom BNP Paribas SA di Tokyo. Ada prospek untuk peningkatan belanja konsumen ketika faktor-faktor musiman sesuai, katanya.
Angka untuk pekerjaan, belanja rumah tangga dan produksi industri juga akan dirilis hari Jumat sebelum keputusan BOJ diumumkan sekitar tengah hari. Sementara pasar kerja diperkirakan akan tetap ketat, ekonom memproyeksikan belanja rumah tangga dan produksi industri menurun.
Enam dari 42 ekonom yang disurvei Bloomberg memperkirakan bank sentral untuk meningkatkan stimulus pada hari Jumat. Dua puluh tiga melihat langkah kemungkinan antara bulan Maret dan Juli dan 13 mengatakan tidak ada prospek dorongan di masa mendatang.
source: vibiznews

Ochame, Makanan Penutup di Jepang

Ochame

Secangkir teh, sepotong buah, dan sedikit lapisan coklat, semuanya lumer di mulut Anda saat bersantai dipagi atau sore hari. Perusahaan teh Jepang, Itohkyuemon yang sudah berdiri sejak 1832 mengeluarkan inovasi terbarunya. 

Perusahaan berbasis di Prefektur Kyoto yang berdiri sejak era Shogun Jepang ini menilai inovasi ini untuk menumbuhkan pemasaran teh hijau matcha terbaik di Jepang. Selama ini perusahaan menganggap mereka masih kaku dan tradisional.

Dilansir dari RocketNews24, Kamis (28/1), penganan baru ini disebut Ochame yang secara harfiah berarti teh stroberi. Ochame bisa menjadi makanan penutup nan menggoda sebab ditambahkan coklat truffle di dalamnya. Di tengahnya terdapat sepotong stroberi, ditutupi lapisan coklat putih yang ditaburi bubuk matcha.

Ochame dasarnya bewarna hijau yang diperoleh dari campuran dua jenis teh, yaitu okaicha dan jousucha. Hasil akhirnya menjadi hijau kompleks yang memikat dari sisi warna, aroma, dan rasa. Rasanya mulai dari campuran matcha yang sedikit pahit, coklat manis, dan kue tar.

Itohkyuemon memang perusahaan pertama yang memasarkan teh Jepang secara komersial ke berbagai negara di dunia. Perusahaan memutuskan tak lagi fokus dengan produk teh semata, melainkan berinovasi membuat kudapan berbahan teh lainnya.

Ochame di Jepang perdana akan dipasarkan untuk menyambut liburan romantis Hari Valentine. Ada tiga cabang perusahaan Itohkyuemon di Kyoto yan menjual Ochame mulai 1 Februari mendatang. Harganya 11 dolar AS atau 1.296 yen per kemasan seberat 70 gram. Selamat mencoba!

source: republika gaya hidup

Akademi Ninja Sungguhan Ada di Jepang



Lincah dan bisa bergerak secepat angin, itulah ninja. Jika ingin mengenal lebih jauh, wisatawan datang saja ke Akademi Ninja di Jepang.

Umumnya traveler mengira jika ninja hanya ada di film Jepang. Tapi jangan salah, nyatanya ada Akademi Ninja yang terletak di Kota Nara. Dilansir detikTravel dari situs Akademi Ninja Ninpou, Kamis (28/1/2016) traveler bisa belajar jadi ninja!

Di Akademi Ninja, traveler bisa memilih untuk ikut paket ninja untuk satu hari atau dua hari. Setelah memilih paket, traveler akan langsung diajari oleh sang ninja dengan lama durasi lima jam. Waktu yang cukup singkat untuk menguasai ilmu ninjutsu.

Traveler pun diharuskan untuk mengenakan pakaian ninja khas Jepang sebelum memulai latihan. Setelahnya sang sensei akan mengajarkan Anda untuk menggunakan lima senjata utama ninja, yaitu katana, shuriken, senjata tiup, panah hingga senapan!

Di awal latihan pedang, traveler akan diberi pedang asli dan diajarkan untuk menebas layaknya ninja. Tatami yang ditaruh di tiang kayu pun menjadi tempat latihan pedang. Usai menebas tatami, latihan senjata berikutnya adalah menggunakan shuriken yang lagi-lagi asli.

Traveler pun diharuskan mengenai target di dinding menggunakan shuriken yang pastinya tajam. Kemudian akurasi pun semakin diuji dengan latihan senjata tiup, memanah hingga menembak menggunakan senapan. Seperti ninja sungguhan deh.

Menjelang siang, traveler pun akan dihidangkan makan siang khas Jepang berupa udon ninja dan nasi kepal. Latihan ninja boleh, tapi jangan lupa makan siang. Toh ninja juga pasti butuh makan juga.

Jika ingin menimba ilmu di Akademi Ninja Ninpou, harga per paketnya adalah sekitar 3.500 Yen atau Rp 408 ribu. Bonusnya adalah berfoto dengan sensei dalam kostum ninja. Banzai! 

source: detik travel